Kamis, 05 Desember 2019

TAT TWAM ASI, Kau dan Aku Sama

Umumnya manusia lebih memikirkan egonya sendiri seolah-olah dunia ini menjadi miliknya sendiri. Diberi satu minta dua, diberi dua minta tiga, diberi tiga minta seratus, diberi seratus minta satu juta dan seterusnya. Tidak ada kepuasan yang ada dalam diri seorang manusia. Tragisnya dari jutaan manusia yang ada di dunia ini jika satu dengan lainnya memiliki sifat egoisnya sendiri-sendiri, maka cepatlah rusak dunia ini. Bayangkan saja, jika sudah menguasai hutan, maka ia bisa bertindak seenaknya sendiri untuk mendapatkan keuntungan demi memuaskan egonya.

Setiap agama yang ada di dunia ini tidak mengajarkan manusia untuk hidup sendiri-sendiri. Islam sendiri mengajarkan manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal satu dengan lainnya. Demikian juga Hindu yang terkenal dengan ajaran Tat Twam Asi. Arti sebenarnya dari Tat Twam Asi adalah "aku adalah engkau, engkau adalah aku." Intinya adalah engkau dan aku adalah sama.

Ajaran Tat Twam Asi ini juga dipraktekkan dalam perjuangan pemimpin India Mahatma Ghandi dalam memerangi penjajah Inggris di negeri tersebut. Kalau kita mempelajari Tat Twam Asi secara sekilas, maka hal itu tampak remeh. Padahal jika didalami, makna yang ada sangatlah besar.

Tidak ada perbedaan antara manusia satu dengan lainnya. Semuanya berasal dari satu yakni GUSTI KANG MURBEHING DUMADI. Dan nantinya jika kehidupan yang dilakoni di dunia ini sudah usai, maka makhluk hidup semuanya juga akan kembali ke satu, GUSTI INGKANG MOHO SUCI.


Dalam ajaran Tat Twam Asi tidak hanya terbatas antara manusia dengan manusia lainnya. Tetapi juga antara manusia dengan hewan dan tumbuhan. Seperti disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa ada dua hakekat manusia hidup di dunia ini.

1. Tansah Manembah Marang GUSTI ALLAH
2. Apik Marang Sak Padha-Padhaning Ngaurip.

Nah, apik marang sak padha-padhaning Ngaurip itu bukan hanya antara manusia yang satu dengan lainnya, tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Kalau tidak ada keperluan, janganlah menyakiti tumbuhan dan hewan. Pasalnya, tumbuhan dan hewan itu juga sama-sama hidup. Mereka juga bernyawa.

Jika kita bisa menjaga keharmonisan antara sesama manusia, hewan dan tumbuhan, maka kita sudah menerapkan HAMEMAYU HAYUNING BAWONO (berusaha membuat cantiknya dunia). Oleh karena itu, manusia harus hidup saling hormat menghormati antara manusia yang satu dengan lainnya. Kalau Anda ingin dihormati, maka Anda harus menghormati orang lain dulu. Janganlah kita merasa orang harus menghormati kita dan kita lebih pintar, lebih kaya dan lebih-lebih lainnya dari orang lain.

Dengan Begitu, kita sudah bisa mengenal dan lebih mendalami arti Tat Twam Asi dan Hamemayu Hayuning Bawono yang merupakan satu dari hakekat hidup yang ditugaskan GUSTI ALLAH pada kita.

BERIBADAH DENGAN KETULUSAN (HATI)
MENGHARAP HANYA KARENA ATAS RIDHO’-NYA

Indonesia kini tengah diuji oleh GUSTI KANG MOHO SUCI. Hal itu terbukti dengan banyaknya bencana yang terjadi di Bumi Ibu Pertiwi ini. Dari saratnya bencana yang terjadi di Indonesia, semestinya kita melakukan koreksi di dalam diri masing-masing. Banyak ibadah yang sudah kita lakukan, tetapi kenapa bencana demi bencana menerpa tanah air tercinta.

Mari kita sama-sama menyimak ibadah yang telah kita lakukan selama ini dengan tidak menyalahkan cara ibadah yang satu dengan lainnya. Rata-rata kita ini terpaku pada kuantitas (banyaknya jumlah) dalam menjalankan ibadah. Tetapi tidak terpikirkan sedikitpun bahwa GUSTI ALLAH itu sebenarnya lebih mementingkan kualitas (inti) dari sebuah ibadah.

Kata-kata "ibadah" sendiri diambil dari bahasa Arab yaitu "Abada/A'budu" yang artinya menyembah. Yang dimaksud menyembah di sini bukan hanya sekedar menyembah dan gugur kewajiban dalam melakukan ritual ibadah. Tetapi semata-mata setiap ibadah yang kita lakukan harus senantiasa diperuntukkan bagi GUSTI ALLAH semata. Maksudnya, dalam menyembah GUSTI ALLAH tersebut, seseorang tidak ingin mendapat pujian dari orang lain. Ada pepatah Jawa yang bunyinya "Ojo mung kepingin di wah, mengko mundhak ora oleh uwoh" (Jangan beribadah hanya untuk mendapatkan wah/pujian dari orang lain, nanti tidak akan mendapatkan buahnya).

Lha bagaimana sebuah ibadah bisa dikatakan berkualitas? Ibadah itu bisa dikatakan berkualitas jika memenuhi beberapa kriteria.

1. Menyembah hanya pada GUSTI ALLAH semata
2. Mampu menghadirkan rasa dalam manembah

Nah, kriteria yang kedua ini cenderung sangat sulit untuk dilakukan. Jika kita manembah GUSTI ALLAH tetapi rasa yang kita miliki tidak ikut terlibat, maka panembah tersebut cenderung tidak ada artinya dan hanya gugur kewajiban semata.

Cara untuk menghadirkan rasa adalah meresapi setiap ibadah yang dilakukan hingga rasa kita ikut manembah pada GUSTI ALLAH. Pertanyaannya, rasa yang mana yang harus hadir saat manembah GUSTI ALLAH? Rasa di sini bukan berarti rasa manis, pahit, asam atau lainnya. Dan juga bukan rasa sakit, rasa gembira, rasa sedih dan lainnya, melainkan rasa hati nurani.

Memang tidak mudah untuk bisa 'mengajak' rasa hati nurani untuk hadir dalam setiap ibadah yang dilakukan. Tetapi, itu bukanlah hal yang mustahil. Tentu saja dengan latihan secara rajin dan terus menerus. Insya Allah dengan begitu maka semua ibadah akan berarti banyak di hadapan GUSTI ALLAH. Amiin.

by: #ambalatgp












Jumat, 15 November 2019

Purna Tugas Kembali Ke Masyarakat

Memasuki Masa Pensiun ...

Masa pensiun memang tidak bisa dihindari. Usia pensiun identik dengan fisik yang makin lemah sehingga penyakit lebih mudah muncul, menjadi pelupa dan merasa tidak berguna. Sebenarnya pikiran buruk mengenai pensiun tersebut dapat dihilangkan dengan menambah pikiran positif mengenai pensiun.

Seperti apa sih pikiran positif mengenai pensiun? Pensiun seharusnya menjadi masa yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Masa istirahat setelah lelah bertahun-tahun bekerja. Kala tak lagi bekerja, kita membutuhkan biaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari. Itulah pentingnya menyiapkan keperluan menjelang pensiun.

Rencanakan masa pensiun beberapa bulan sebelumnya bersama keluarga dengan tenang.
Rencanakan masa pensiun serileks mungkin. Ketakutan atau kecemasan tidak menjadikan segalanya menjadi lebih baik.
Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang dapat lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Berdo’a, ibadah, dan lainnya akan membuat hidup terasa lebih nyaman dan tenang. Lakukan kegiatan yang yang menyenangkan seperti berkebun, olah raga, dan lainnya agar tidak merasa jenuh.
Lakukanlah kegiatan sosial yang menarik, tetap memiliki gaya hidup sehat, dan aktif secara fisik supaya sehat selalu.

Sesuaikan gaya hidup sehingga pengaturan keuangan di masa pensiun dapat direncanakan secara bersamaan. Apa yang sebaiknya dilakukan setelah pensiun? Kegiatan yang bisa dilakukan setelah pesiun bisa berupa kegiatan sosial, spiritual, ataupun kegiatan yang dapat menambah nilai ekonomi. Kegiatan ini juga memungkinkan kita ketemu dengan banyak orang lain agar tidak jenuh.
Prinsipnya adalah melakukan kegiatan dengan hati riang, baik yang bersifat sosial, maupun ada nilai ekonomi. Bagi pensiun yang mulai usaha saat sudah berumur, sebaiknya usaha dimulai dari kecil sehingga risikonya tak terlalu besar jika terjadi kegagalan.

Jalani pensiunan dengan nyaman bahagia dan tenang. Jalani masa pensiun dengan rileks karena ketakutan atau kecemasan tidak akan menjadikan segalanya lebih baik. Nikmatilah setiap momen yang berlalu dalam hidup semasa pensiun ini agar bisa mensyukuri dan merasakan kenikmatan hidup yang sesungguhnya.

Lakukanlah kegiatan sosial yang menarik yang ada di lingkungan sekitar dengan hati riang. Jangan suka berdiam diri/menyendiri atau melamun karena hanya akan membangkitkan emosi dan pikiran negatif, lakukan kegiatan kebersamaan dengan orang-orang sekitar yang sifatnya ringan.
Jagalah kondisi dan kesehatan tubuh yaitu dengan cara berolah raga dan atur pola makan yang baik. Berkomunikasilah dengan orang-orang melalui media komunikasi barangkali ada sesuatu yang baru dan menarik yang bisa diperoleh.

Kegiatan yang dilakukan janganlah dianggap sebagai "pembunuh waktu", sebaliknya kegiatan yang dilakukan adalah untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar mendatangkan hal-hal terbaik dalam masa pensiun.

Pensiun juga menjadi masa untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Perbanyak ibadah berdo’a yang mungkin selama ini kita lewatkan karena padatnya jadwal kerja. Dengan begitu, kita akan mendapatkan ketenangan batin.
Masa pensiun seharusnya menjadi masa untuk sepenuhnya menikmati hidup. Masa yang bahagia dan sejahtera. Ayo siapkan dari sekarang!

By:Tim ambalat gp 2019


Nikmat Syukur

Mensyukuri Nikmat Itu Indah

Indahnya Bersyukur Atas nikmat yang ada sejauh mata memandang alam jagat
raya ini dan luasnya cakrawala (langit) membentang dari segala penjuru
hingga daya lihat manusia tidak mampu menghitung luasnya cakrawala
dan bertaburnya kemerlip bintang di atas sana.
Keindahan laut, bumi yang kita pijak setiap hari serta pesona alam
menyuguhkan keindahan dan rasa damai setiap mata yang melihatnya.

Udara yang kita hirup setiap hari, tiap waktu dan bahkan setiap hela nafaskita,
sebagai makhluk hidup, tentunya kita membutuhkan yang namanya udara.

Belum lagi matahari yang memberi dampak hangat terhadap kita,
mendatangkan hujan, dan bahkan
hancurlah dunia ini kalau matahari
yang setiap hari kita lihat itu tidak ada.

Betul...???, saudaraku .....
Adakah diantara saudaraku sekalian yang lima menit saja tidak membutuhkan
terhadap udara? atau diantara saudaraku sekalian ada yang tidak
membutuhkan matahari satu hari saja? tentunya tidak ada saudaraku,
karena semuanya itu adalah kebutuhan kita yang apabila tidak ada semua itu
hancurlah kita semua.
semuanya itu adalah bukti kebesaran Allah Maulana,
Dzat yang tahu akan kebutuhan kita semua.

Lebih dekat lagi saudaraku setiap detik atau bahkan lebih kecil dari itu kita
senantiasa membutuhkan nikmat Allah sebagaimana kita bernafas, bergerak
dan disetiap detak jantung kita membutuhkan Allah sebagai Dzat yang
menghidupkan kita. Kita tidak pernah berpikir selama ini saudara
ku bahwa semua
alam ini dan semua ciptaan Allah bersatu padu untuk memberi kehidupan
terhadap kita. Apapun bentuknya baik dapat dilihat atau yang tidak pernah
kita lihat semuanya itu satu kesatuan yang disediakan untuk kita.

Berapa kali kita menikmati pemberian Allah dalam sehari saudara?,
berapa kali kita bernafas setiap waktu? dan sudah berapa lama kita hidup didunia ini? Lalu, apakah kita sudah bersyukur terhadap semuanya itu?
Kita selamanya tidak akan pernah mampu menghitung nikmat Allah
sementara setiap waktu, tiap hela nafas kita dan disetiap detak jantung kita ada
nikmat Allah yang kita pakai saudara. Kita sombong, pengecut, dan ingkar terhadap semua nikmat Allah yang diberikan Allah kepada kita. Jadi jangan heran kalau Allah menurunkan azab yang pedih kepada kita berupa banjir melanda, longsor bahkan
kemiskinan dan penderitaan ada di sekitar kita. Karena janji Allah dalam
kitabnya

Artinya: Apabila kamu bersyukur (terhadap nikmat Allah) niscaya Allah
akan menambah nikmat terhadapmu, (namun ingat saudaraku)
dan apabila Kamu ingkar terhadap nikmat-Ku (firmanAllah),
ketahuilah siksa Allah itu sangat pedih.

Mensyukuri nikmat Allah bagaimana tidak tidak cuma di ucapkan dengan lisan
seperti kebanyakan orang cuma melafalkan Alhamdulillaaah sudah kenyaaang,
itupun sesudah makan saudaraku.

Tetapi bagaimana bersyukur terhadap Allah juga dikerjakan seluruh
anggota badan dengan melakukan semua perintahnya,
menjauhi larangannya misalnya, atau bentuk lain yang dapat
menghambakan diri kepada Allah Subhanahu
Waa Ta’ala.
Selain itu juga mengakui dalam hati kita bahwa apapun yang kita lihat dan kita
rasakan adalah milik Allah sang pencipta seluruh
isi Jagad Alam Raya ini.

Kalau kita sudah mensyukuri semua nikmat Allah yang diberikan kepada kita
itu maka kita akan mendapatkan reward atau diskon berupa nikmat yang
tak terhingga nilainya, lebih dari yang kita harapkan sebelumnya.
Amiin ... Allahumma Amiin...

Tetapi
Kalau tidak pernah bersyukur atau bahkan ingkar terhadap nikmat Allah
maka jangan pernah menyalahkan Allah kalau Beliau tidak sayang lagi karena
datangnya berupa adzab lebih pedih dari yang bayangkan. Naudhubillah
.....

Marilah mulai detik ini satukan tekad, bulatkan niat untuk selalu bersyukur
terhadap nikmat Allah Sang Penguasa Jagad Raya ini sebagai bentuk penghambaan
diri kepada Allah Azza Wajalla, Dzat yang telah menghidupkan kita dan
menyayangi tanpa melihat status sosial, derajat maupun pangkat dlsbnya.

Yaa Allah ... Yaa Robb ... kehadapan-Mu hamba berserah diri, jadikanlah kami
orang-orang yang senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang tidak pernah
kami ketahui bilangannya. hanya engkau yaa Allah ... yaa Robb ...
kami memohon pertolongan-Nya.
Amiin yaa rabbal
‘alamin ...

by: kula lare ndusun 2019


Jumat, 25 Oktober 2019

Kumpul Di Paguyuban Bersama Sesepuh Pinisepuh

Kekuatan silaturahmi

Kami sangat gembira dan bahagia, akhirnya bisa bersilaturahmi kembali dengan saudara-saudara kita yang sudah tergabung dalam wadah keluarga PAPURGRA, pertemuan yang di selenggarakan pada hari Sabtu minggu lalu dihadiri seluruh anggota PAPURGRA beserta isteri, agenda yang dilaksanakan setiap tiga bulan secara bergiliran dengan menggunakan tempat aula lapangan fasos umum di lingkungannya. Dari silaturahmi tersebut, kami banyak berbincang tentang tukar pengalaman dari masing-masing anggota, baik perihal pekerjaan, usaha, wiraswata, maupun cerita tentang perkembangan keluarga dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, silaturahmi melalui wadah ini menjadi penyemangat serta motivasi kami, apalagi dalam rangka akan memasuki masa istirahat (pensiun) dari pekerjaan di sebuah instansi kantor di wilayah Kabupaten Bekasi.

Kemudian saya berfikir, betapa pentingnya sebuah silaturahmi untuk menjaga persaudaraan dan membangun hubungan baik dengan saudara-saudara kami yang tergabung dalam wadah keluarga PAPURGRA maupun dengan orang lain di sekitarnya. Jarak dan waktupun tidak lagi menjadi penghalang untuk sebuah Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan manusia lain dalam menjalani kehidupan. Berinteraksi, komunikasi dan menjalin hubungan antar sesama menjadi sebuah keharusan. Menjalin hubungan yang baik guna membangun persaudaraan melalui ajang silaturahmi.

Lalu apa sebenarnya silaturahmi itu?
Silaturahmi berasal dari kata shilah dan rahm.
Shilah berarti hubungan atau menghubungkan, sedangkan rahm mempunyai dua makna, yang pertama berarti kasih sayang, dan makna yang lainnya adalah peranakan (rahim) atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah (persaudaraan). Dengan demikian, silaturahmi berarti menjalin hubungan kasih saying, silaturahmi juga bisa berarti menjalin hubungan kekerabatan.
Berangkat dari pengertian diatas, silaturahmi berarti menjalin hubungan yang baik, membangun kekerabatan/persaudaran dengan penuh kasih sayang.

By: epan gizka 2019